Sukses

Beauty

Cerita Menarik dari Pink Ribbon di Amerika Serikat

Ladies, dunia industri di Amerika Serikat mulai berkenalan dengan pink ribbon saat dua figur eksekutif terkemuka, Evelyn Lauder dari Estee Lauder Cosmetics dan Alexandra Penney sebagai ketua editor majalah SELF, mulai turut mempromosikan kesadaran memerangi kanker payudara. Dua mega-konglomerat tersebut setuju mengadopsi ide Charlotte Hayley untuk membagikan pita sebagai lambang kepedulian dunia usaha pada penyakit tersebut.

Uniknya, menurut www.pinkribbon.org, sang editor segera menyadari kesalahan idenya untuk, secara harfiah, menyematkan pita pink pada setiap sampul majalah SELF dan segera menghubungi Evelyn. Dan sang pemilik perusahaan kosmetik segera menanggapi dengan menawarkan rencana membagi pita di setiap konter Estee Lauder di Amerika Serikat.

Sebelum melaksanakan rencana tersebut, Evelyn dan Alexandra menghubungi Charlotte, sebagai pemilik ide. Sayangnya, yang terakhir disebut menolak ide tersebut dengan alasan khawatir ide tersebut disalahgunakan secara komersil.

Alih-alih membatalkan rencana atas penolakan Charlotte, dua eksekutif tersebut justru berkeras melaksanakan rencana mereka. Hanya saja, setelah melewati konsultasi legal, mereka menetapkan warna lain dari pita yang akan dibagi tersebut: merah muda.

Sejak saat itulah, masyarakat Amerika berkenalan dengan pita merah muda sebagai lambang kepedulian terhadap kanker payudara. Tak urung, mengingat perkenalan tersebut "dimak-comblangi" oleh dua raksasa dunia industri Amerika, sempat beredar mitos bahwa Evelyn Lauder adalah pencipta dari pink ribbon tersebut dan tak pelak, menjadi mitos yang sangat menguntungkan bagi perusahaan kosmetik itu sendiri.

Wah, wah, ternyata kecemasan Charlotte terbukti benar, ya Ladies? Ada-ada saja cerita di balik pita yang satu ini.


Oleh: M. Nasrul Ch.

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading