Sukses

Parenting

Hal-hal Yang Dilarang Saat Bercinta Menurut Islam

Bagi setiap pasangan melakukan hubungan intim sangatlah membahagiakan. Apalagi bagi mereka yang baru memasuki kamar pengantin alias pengantin baru. Bagi Anda pengantin baru atau pengantin lama, hendaknya mengetahui apa-apa saja yang dilarang saat berhubungan seks dengan suami menurut ajaran Islam.

Dilansir dari bloggergresikcommunity.blogspot.com, ada beberapa hal yang harus dihindari ketika hendak melakukan hubungan intim dengan pasangan. Hal-hal yang dilarang, disebut dengan hal yang diharamkan dalam istilah Islam. Karena Islam telah mengatur setiap kehidupan umatnya. Aturan tersebut tidak lain demi kebaikan umat Allah. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.

Berhubungan ketika sedang haid
Tidak hanya menurut pandangan Islam, menurut medis yang tidak berdasarkan aturan Islam pun menjelaskan bahwa darah haid adalah darah kotor. Darah kotor adalah darah yang dibuang karena mengandung bibit penyakit. Allah sendiri yang telah menurunkan sebuah ayat tentang larangan atau haramnya berhubungan saat istri sedang haid.

Allah Ta'ala berfirman: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu." (QS. Al-Baqarah: 222).

Berhubungan melewati dubur
Islam sangat melarang umatnya untuk berhubungan lewat dubur. Menurut qurandansunnah.wordpress.com, hal itu dikarenakan dubur adalah tempat kotoran, kotoran adalah sesuatu yang najis dalam Islam. Islam sangat menjaga umatnya dari najis, apalagi kotoran adalah limbah yang banyak mengandung bakteri. Adapun hadis yang diriwayatkan oleh Rasulullah adalah mengharamkan berhubungan lewat anus.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang menggauli istrinya ketika sedang haid atau melalui duburnya, maka ia telah kufur dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad.” [HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan yang lainnya, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud]. Kata ‘kufur’ dalam hadits ini menunjukkan bahwa dosa orang yang melakukannya sangat besar.

Oleh: Larasati Zuhro

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading