Sukses

Lifestyle

Tata Cara Mencukur Rambut Kemaluan Menurut Islam

Ladies, Tuhan telah memberikan rambut pada beberapa bagian tubuh manusia, seperti di bagian kepala, bagian atas mata atau alis, atas mulut atau kumis, bawah mulut atau jenggot dan ada juga di bagian sekitar kemaluan. Tuhan bukan tanpa alasan memberikan rambut di beberapa daerah tubuh tersebut, karena rambut tersebut mempunyai fungsi tersendiri pada setiap bagiannya.

Bicara tentang rambut, bagian rambut kemaluan merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang sangat sensitif. Dijelaskan pada situs islamweb.net, dalam agama Islam mencukur rambut kemaluan tidaklah dosa. Melainkan hal yang di sunnahkan. Beberapa manfaat dari mencukur rambut kemaluan yaitu sekitar area kemaluan Anda akan bersih dan dapat mengurangi timbulnya bau yang tidak sedap diarea kemaluan.

Sebagian orang pasti bertanya, bagaimana mencukur rambut kemaluan yang benar? Menurut As-Syaukani membawakan perkataan Imam an-Nawawi, “bahwa yang paling afdhal adalah dengan dicukur, yang dimaksud rambut kemaluan adalah rambut yang tumbuh di atas kemaluan lelaki atau dan rambut yang tumbuh di sekitar kemaluan wanita.” (Nailul Authar, 1: 141).

Batas waktu mencukur rambut kemaluan hendaknya bulu dan rambut yang disyariatkan untuk dipotong, tidak dibiarkan lebih dari 40 hari. Dasarnya adalah hadis dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu. Beliau mengatakan,“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan batasan waktu kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabuti rambut ketiak, dan mencukur rambut kemaluan, agar tidak dibiarkan lebih dari empat puluh hari.” (H.r. Muslim, Abu Daud, dan An-Nasa’i).

Nah, ladies semoga penjelasan diatas bermanfaat bagi Anda. Ini bukan merupakan hal seronok, melainkan sebuah penjelasan yang logis baik dalam bidang kedokteran maupun dinilai dalam segi agama.

Oleh: Ismaya Indri Astuti

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading