Sukses

Parenting

Stres Karena Pekerjaan Picu Perceraian

Vemale.com- Apakah Anda pernah mengalami adu pendapat seperti ini?

"Aku sedang capek, jangan ganggu dulu!"

"Capek apa sih? AKu lebih capek, dari pagi menghadapi klien yang tidak berhenti mengeluh"

"Halah cuma menghadapi klien, aku lebih capek lagi mengurus catatan keuangan, kena macet, harus lembur, dan setumpuk pekerjaan kantor harus diselesaikan di rumah."

Adu argumen seperti di atas mungkin terdengar klasik dan rasanya dilakukan oleh pasangan yang sama-sama bekerja. Well, membandingkan mana yang lebih capek dan membawa pekerjaan kantor ke rumah bukan hal yang baik untuk Anda. Selain memperparah stres yang sudah terjadi di kantor, kebiasaan itu akan melemahkan kebahagiaan dan ikatan pernikahan Anda.

Dilansir Genius Beauty, sebuah penelitian dilakukan oleh Universitas Florida untuk memeriksa peran dan dukungan keluarga dalam menghadapi stres pekerjaan sehari-hari. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara pada 400 pasangan menikah. Hasil penelitian dikemukakan oleh Wayne Hochwarter selaku kepala penelitian, kurangnya dukungan dari pasangan dalam menghadapi situasi stres akibat pekerjaan adalah penyebab utama perceraian dan hancurnya karir seseorang.

Masih menurut Dr Hochwarter, hal yang paling penting dalam sebuah keluarga dan menciptakan hubungan yang sehat adalah belajar untuk menerima dan tetap mencintai pasangan. Cara yang bisa Anda lakukan adalah:

1. Jelaskan pada keluarga Anda mengapa suasana hati Anda buruk ketika pulang ke rumah.

2. Berhentilah sejenak dan tarik napas, melampiaskan kekesalan karena urusan kantor kepada pasangan, anak-anak atau mengomel karena alasan yang tak jelas justru akan memperburuk suasana rumah.

3. Tak perlu membandingkan mana yang lebih capek antara Anda dan pasangan. Hal itu hanya akan menyebabkan kesalahpahaman dendam dan memicu pertengkaran bahkan perceraian.

4. Jika yang sedang dalam suasana buruk adalah pasangan Anda, dukung dia untuk mampu melawan stres akibat pekerjaan. Jangan biarkan kekesalannya justru memicu kekesalan Anda. Suami Anda tidak bisa dalam keadaan 100% bahagia dan senang sepanjang waktu bukan?

Sebaliknya, dalam penelitian tersebut ditemukan fakta bahwa pasangan yang saling mendukung dalam keadaan buruk dan stres justru akan membuat mereka makin bersatu, memiliki hubungan yang lebih harmonis, dan membuat pernikahan semakin kuat. Mereka merasa dicintai dan puas dengan pernikahan mereka, lebih jarang merasa lelah karena pekerjaan, lebih mudah berkomunikasi dengan pasangan dan anak-anak, dan yang paling penting.. pekerjaan dan pernikahan sama-sama sukses.

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    What's On Fimela
    Loading