Sukses

Beauty

Akupuntur Bisa Kurangi Rasa Sakit Pada Pasien Kanker Payudara

Pengobatan melawan kanker payudara pada wanita masih terus dikembangkan dan diteliti setiap waktunya. Menjalani pengobatan dan perawatan kanker bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau efek samping kesehatan yang terlihat jelas seperti pusing, mual, muntah, bahkan nyeri sendi.

Bukan hanya pengobatan kanker payudara saja yang dikembangkan, bahkan alternatif mengurangi rasa sakit karena efek pengobatan pun sedang banyak dicari agar pasien kanker payudara bisa mengurangi ketidaknyamanan saat pengobatan. Dan sepertinya, ada cara ampuh mengurangi nyeri sendi pada pasien kanker payudara.

Penelitian yang dipresentasikan dalam San Antonio Breast Cancer Symposium dan didanai oleh National Institutes of Health, menunjukkan bahwa pengobatan alternatif akupuntur bisa mengurangi nyeri sendi karena pengaruh obat saat melakukan pengobatan kanker payudara.

Penulis penelitian, Dr. Dawn Hershman, mengungkapkan bahwa Aromatase inhibitors adalah salah satu obat yang paling umum dan paling efektif dalam kanker payudara, dan obat ini digunakan untuk pencegahan dan pengobatan tahap awal.

Akupuntur untuk mengurangi nyeri sendi pada pasien kanker payudara/copyright Shutterstock.com

Sayangnya, obat ini juga menimbulkan nyeri sendi, mati rasa dan kebas pada lutut, pinggul dan pergelangan tangan. Rasa sakitnya bisa sangat parah sehingga membuat wanita sulit berjalan, duduk, menaiki tangga, mengetik atau mengendarai kendaraan dan lain sebagainya.

Dr. Dawn Hershman mencoba mencari alternatif pengobatan yang alami tanpa obat dan mengujicoba akupuntur pada 226 orang penderita kanker payudara stadium awal. Hasilnya, sebanyak 58% wanita mengaku rasa nyerinya berkurang dengan menjalani treatment akupuntur selama 2 kali seminggu dalam enam minggu.

Jadi, sebagai alternatif pengobatan mengurangi rasa nyeri karena efek samping pengobatan kanker payudara, pasien kanker bisa melakukan akupuntur setiap 2 kali seminggu. Bukan hanya mengurangi nyeri sendi, tapi juga membuat pasien lebih rileks dan mudah tidur di malam hari.

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading